Pengertian, manfaat serta Resiko E-Commerce dan E-Business

Pengertian e-commerce dan e-business, Manfaat, keuntungan dan kerugian e-commerce, Jenis-jenis transaksi e-commerce, Resiko e-commerce


Dalam pembahasan materi tentang Pengertian, manfaat serta Resiko E-Commerce dan E-Business ini kita akan mempelajari berbagai konsep e-commerce yang meliputi Pengertian e-commerce dan e-business, Manfaat, keuntungan dan kerugian e-commerce, Jenis-jenis transaksi e-commerce, Resiko e-commerce, dan Mekanisme transaksi pembayaran online.

 

Pengertian E-Commerce Dan E-Business? Dalam perdagangan online istilah yaitu e-commerce dan e-business. E- Commerce menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi, proses, dan praktik transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai sarana mekanisme transaksi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui e-mail. Elektronic Data Interchange (EDI), atau bisa juga melalui World Wide Web. E- Commerce ini juga meliputi transaksi di dalam dan antar sektor bisnis  yang khusus (private) dan umum (public), serta system yang melibatkan komunitas dalam negeri maupun internasional (Purbo dan Wahyudi, 2001). E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses, bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dalam perdagangan barang, pelayanan jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

 

Sementara itu e-business adalah suatu proses bisnis yang berhubungan dengan sistem informasi. Metode e-business memungkinkan perusahaan berhubungan dan mengakses data internal dan eksternal dengan proses yang lebih efisien dan fleksibel, agar berhubungan lebih erat dengan pemasok dan mitra usaha, dan untuk lebih memuaskan keinginan dan harapan pelanggan (Ahmadi dan Hermawan, 2013).

 

Dalam pratiknya, e-business lebih berfokus pada strategi dengan  fungsi yang menggunakan kemampuan elektronik, sedangkan e-commerce adalah suatu kumpulan dari keseluruhan strategi e-business. E-commerce dicari untuk menambahkan aliran pendapatan dengan menggunakan internet untuk membangun hubungan dengan klien dan mitra usaha dan mengembangkan efisiensi. E-Business melibatkan seluruh rantai nilai dalam proses bisnis, yaitu pembelian elektronik dan manajemen rantai pasokan, memproses pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan, dan bekerjasama dengan mitra usaha.

 

Dengan demikian ada perbedaan pengertian e-business dan e-commerce. Adapun perbedaannya, pertama kita lihat dari pengertian e-commerce, e- commerce adalah penjualan barang dan jasa, antara perusahaan, rumah tangga, individu dan pemerintah, masyarakat atau organisasi swasta lainnya, yang dilakukan melalui komputer pada media jaringan. Barang-barang dan jasa yang dipesan melalui jaringan tersebut, tetapi pembayaran dan pengiriman barang atau jasa dapat dilakukan di akhir atau offline. Pengertian e-business sendiri adalah proses dimana sebuah organisasi atau perusahaan bisnis melakukan proses tersebut pada saluran jaringan pada sebuah media elektronik.

 

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan bagian dari e-business, tetapi e-business tidak terbatas pada kegiatan penjualan. Berbeda  dengan  e-business,  e-commerce  berkaitan  dengan  transaksi  di  mana pemesanan  dilakukan  secara  elektronik,  pembayaran  dan  pengiriman  dapat dilakukan secara offline maupun online.

 

Ada beberapa sebutan untuk E-commerce yaitu internet Commerce atau Ecom atau E-commerce, atau immerce, yang pada dasarnya semua sebutan mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini dilakukan pada jaringan internet.

 

Ahmadi dan Hermawan (2013) menjelaskan e-commerce merupakan aktivitas pembelian dan penjualan melalui jaringan internet di mana pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, melainkan komunikasi melalui media internet. Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentukya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada  konsumen secara online, tapi faktanya kegiatan bisnis apapun yang yang dilakukan secara elektronik adalah e-commerce. Sederhananya, E-commerce adalah membuat, mengelola dan meluaskan hubungan komersial secara online. (Kieanan, 2000) Dengan demikian dapat disimpulkan e-commerce merupakan aktivitas jual beli dengan memanfaatkan layanan internet dimana dalam hal ini antara penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung.

Dunia semakin canggih. Teknologi semakin berkembang perkembangan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem perdagangan, transaksi, dan peredaran uang manusia selama ini. Sebelumnya, transaksi secara tradisional dilakukan dari tangan ke tangan secara langsung, antara pembeli dan penjual bertatap muka, dan melakukan tawar menawar, yang akhirnya terjadi kesepakatan. Namun kali ini, dengan adanya kecanggihan teknologi komputer, semua keterbatasan sarana, jarak dan waktu transaksi dapat teratasi dengan mudah. Hanya dengan klik saja kita dapat mendapatkan barang yang kita inginkan, bisa mengetahui apa saja yang kita inginkan dan dapat melakukan transaksi dengan siapa saja tanpa dibatasi waktu dan jarak. Kemudahan inilah yang menjadi faktor utama berkembangnya e-commerce

 

Adapun kegiatan yang bisa dilakukan didalam e-commerce tersebut meliputi:

a. Perdagangan  online  melalui  world  wide  web  (PC-  Personal  Computer) merupakan contoh yang paling gampang dan umum diketahui orang.

b. Transaksi online bisnis antar individu maupun antar lembaga/ perusahaan.

c. Internet banking yang saat ini berkembang di Indoneisa. Melalui internet banking kita bisa mengecek berapa saldo rekening kita, mengganti nomor PIN ATM kita, transfer antar rekening dan berbagai macam kemudahan sistem pembayaran tagihan lainnya.

d. TV interaktif di mana melaui televisi kita bisa melihat daftar acara secara interaktif, internet lewat TV, dan akses web lewat TV.

e. WAP (Wirelles Application Protocol) sistem belanja online. Dengan handphone yang selalu kita bawa kemana-mana, kita dapat melakukan segala macam transaksi yang kita inginkan. Misalnya pembelian tiket pesawat terbang, memesan makanan direstoran. Semua itu dilakukan hanya sekejap dan tidak mengharuskan anda untuk duduk di depan computer yang terhubung dengan internet. (Purbo dan Wahyudi, 2001).

 

Apa Manfaat, Keuntungan Dan Kerugian E-Commerce? Mengapa e-commerce? Mengapa topic pebicaran ini menjadi hangat dan mengubah trend kehidupan saat ini kearah itu?untuk itu, kita perhatikan keuntungan apa saja yang bisa diambil dengan adanya e-commerce:

1. Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemukan pada sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan biaya oprasional (oprating cost).

4. Melebarkan jangkauan (global reach)

5. Meningkatkan costumer loyality.

6. Meningkatkan supplier management.

7. Memperpendek waktu/proses produksi

8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

 

Usaha e-commerce yang sukses mungkin melibatkan pembayaran, pengembangan dan perencanaan produksi, pemasaran, penjualan, layanan, kolaborasi diantara sesama bisnis atau afiliasi, distribusi produk, riset, penyebaran informasi penyusunan komoditas komersial, pendidikan, hiburan dan mungkin juga semua jenis bisnis lain yang belum terpikirkan. Berikut ini sejumlah contoh e-commerce yang ada dalam tindakan:

a) Konsumen mempelajari produk online sebelum membelinya di lokasi dunia nyata

b) Konsumen   memesan   produk   online   dan   menerimanya   via   pengiriman tradisional maupun internet

c) Mahasiswa berpartisipasi dalam program pendidikan online untuk menerima pelatihan bergelar atau professional

d) Penduduk memperbaharui SIM-nya, mendaftarkan mobil, memfilekan surat pajak, melaksanakan ijin bangunan, atau melakukan bisnis lain dengan agen pemerintah secara online.

e) Bisnis  menjual  produk  dan  layanan  jasa  kepada  konsumen  atau  kepada bisnismen lain.

f) Proyek pelacakan bisnis file atau transfer file elektronik (gambar, catatan, data base, atau file teks) melalui internet.

g) Bisnis menyediakan dukungan teknis atau dukungan pelanggan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu

h) Bisnis  hiburan  dan  usaha  lain  mempromosikan  event  secara  online,  atau bahkan membuat peristiwa online.

i) Pemerintah menerima dan memproses permohonan proposal dan dokumen lain melalui internet (secara online)

j) Lembaga pendidikan mengintregasikan komponen dan teknik riset online di ruang kelas harian. (Kieanan,2000)

 

Karakter e-commerce berupa kemampuan untuk melintasi batas antar Negara menyebabkan perlunya pengaturan kebijakan dan hukum perdagangan internasional, terutama hal-hal yang berkaitan dengan transaksi online.  agar media tersebut mendapatkan kepercayaan dan dapat diterima lebih luas oleh pihak-pihak dari Negara yang berbeda.

 

Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis dengan menggunakan fasilitas e-commerce, yaitu:

1) Dapat menjangkau audiensi di seluruh dunia.

2) Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien.

3) Dapat menjangkau target konsumen tertentu.

4) Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi seperti perubahan harga atau karakter produk yang diperdagangkan.

5) Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses selama 24 jam, tujuh hari seminggu.

6) Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen.

7) Menyediakan  biaya  penyebaran  informasi  merk  yang  efektif  dan  efisien. (Morissan. 2010)

 

E-commers berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet. Contoh paling umum dari kegiatan e-commerce tentu saja adalah aktivitas transaksi perdagangan melalui sarana internet. Dengan memanfaatkan e- commerce, para penjual (merchant) dapat menawarkan produknya secara lintas Negara karena sifat internet tidak mengenal batasan geografis. Transaksi dapat berlangsung secara real time dari sudut mana saja di dunia asalkan terhubungkan dalam jaringan  internet.

 

Umumnya transaksi melalui sarana e-commerce dilakukan melalui sarana suatu situs web yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam ajang pamer bagi produk yang ditawarkan. Dari situ web ini, para pembeli (costumer)  dapat melihat bentuk dan spesifikasi produk lengkap dengan harganya. Berikutnya, apabila calon pembeli tertarik, maka ia dapat melakukan transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana kartu kredit. Berbeda dengan transaksi kartu kredit pada umunya yang menggunakan peralatan khusus, transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit beserta waktu kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan (Sutanta. 2005).

 

Adapun manfaat e-commerce dilihat dari dua sisi, sisi bisnis dan konsumen Dari sudut pandang bisnis, E-commerce memberikan banyak sekali manfaat bagi para pengusaha. Beberapa manfaat e-commerce dalam dunia bisnis diantaranya:

 

a. Manfaat E-commerce Bagi Pelaku Bisnis

• Kemudahan dalam aktivitas jual beli

• Memangkas biaya pemasaran

• Kemudahan dalam berkomunikasi dengan konsumen dan produsen

• Dapat menjangkau target market yang lebih luas

• Penyebaran informasi lebih mudah dan cepat

• Proses pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat

 

b.  Manfaat E-commerce Bagi Konsumen

Konsumen dapat berbelanja dengan lebih mudah selama 24 jam sehari

• sepanjang tahun. Konsumen dapat melihat berbagai pilihan produk yang dianggap terbaik

• dengan harga yang paling sesuai Konsumen  dapat  membeli  produk  dan  jasa  dengan  biaya  yang  lebih   mudah setelah melakukan perbandingan dengan berbagai e-commerce

 

Apa Dampak Positif dan Negatif E-commerce ? E-commerce memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang memanfaatkannya. Namun, di sisi lain ternyata e-commerce juga punya dampak negatif.

a. Dampak Positif E-commerce

1) Munculnya aliran penghasilan baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak ada pada sistem jual-beli dengan cara tradisional

2) E-commerce memberikan peluang untuk meningkatkan market exposure

3) Berpotensi untuk memperluas jangkauan secara global (global reach)

4) Kesempatan untuk mengurangi biaya operasional (operating cost)

5) Kemudahan dalam membangun dan meningkatkan customer loyality

6) Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain)

7) Membantu mempersingkat waktu produksi

8) Dapat meningkatkan supplier management

 

b. Dampak Negatif E-commerce

1) Potensi  terjadinya  penipuan  dimana  seseorang  kehilangan  dari  segi finansial karena kecurangan pihak lain.

2) Kemungkinan  terjadinya  pencurian  data  dan  informasi  rahasia  dan berharga yang dapat mengakibatkan kerugian besar kepada korban

3) Potensi terjadinya kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan yang diakibatkan oleh gangguan sistem, misalnya human error dan gangguan listrik tiba-tiba.

4) Kemungkinan  terjadinya  akses  yang  dilakukan  orang  lain  tanpa autorisasi, misalnya hacker yang membobol sistem perbankan.

5) Kampanye negatif via internet yang dilakukan kompetitor yang dapat berakibat buruk bagi sebuah bisnis

6) Potensi kerugian yang bisa terjadi akibat kesalahan manusia baik itu sengaja atau tidak sengaja, dan juga kerusakan sistem elektronik

 

Apa saja Jenis-Jenis E-Commerce ? Ada dua istilah yang digunakan dalam membahas jenis-jenis e-commerce, ada yang menyebutkan dengan istilah model e-commerce dan ada yang menyebutkan dengan istilah jenis e-commerce. Dalam pembahasan ini keduanya dianggap sama.

 

Sarwono & Martadiredja (2008) menjelaskan beberapa model e- commerce antara lain:

1. Model “Store Front”.

Store front ialah kombinasi proses transaksi, sekuriti, pembayaran secara online, serta penyimpanan informasi yang memungkinkan para pedagang untuk menjual dagangannya secara online melalui website. Store front merupakan konsep dasar perdagangan elektronik (e-commerce) dimana terjadi interaksi penjual dan pembeli secara tidak langsung.

 

2. Model lelang

Model ini berfungsi sebagai forum dimana para pengusaha online dapat memasukkan web-web tertentu dan berfungsi sebagai penawar (bidder) atau penjual (Seller). Jika seseorang berperan sebagai penjual produk, maka yang bersangkutan dapat mencari situs-situs yang menyediakan barang-barang yang dicari, melihat-lihat kegiatan penawaran saat itu dan memasang penawaran.

 

3. Model Portal

 

Model portal merupakan bentuk lain dalam e-commerce Portal berisi berbagai informasi yang meliputi berita politik, ekonomi, olahraga, seni dan informasi- informasi yang dibutuhkan masyarakat. Di Indonesia situs portal yang paling terkenal ialah http://www.detil.com.  Portal ini menawarkan jasa berita dan berbagai informasi lainnya. Sampai saat ini portal ini mampu memberikan layanan berita ke konsumen secara cepat dan akurat.

4. Model “Dynamic Pricing”

Model “Dynamic Pricing” atau penetapan harga merupakan model yang mengikuti pola mekanisme bisnis, yaitu bagaimana transaksi bisnis berlangsung dan produk-produk diberi harga untuk ditawarkan secara online kepada konsumen. Dengan demikian seorang konsumen dapat memilih/membeli suatu produk dengan tawaran harga yang paling rendah. Strategi lain ialah dengan cara menawarkan produk-produk atau jasa tertentu secara gratis. Caranya ialah perusahaan-perusahaan tersebut membentuk kemitraan strategis dan menjual iklan. Melalui kemitraan ini, maka perusahaan tersebut dapat menurunkan harga produk bahkan dapat menjual secara gratis kepada konsumen.

 

5. Model “Online Trading”.

Model “Online Trading” biasanya digunakan bentuk perdagangan sekuritas (saham). Perdagangan saham online dilakukan oleh para broker secara online. Konsumen/ pembeli dapat melakukan penelitian terhadap sekuritas, membeli dan menjual investasi melalui computer yang tersambung dengan internet.

 

6. Model “Online Loan”

Online Loan atau pinjaman secara online merupakan salah satu bisnis online yang sudah cukup popular. Konsumen saat ini dapat mencari pinjaman (kredit) secara online melalui internet. Salah satu portal yang memberi pinjaman secara online ialah E-Loan dengan alamat www.eloan.com. Situs ini menawarkan layanan kartu kredit, pinjaman pembelian rumah dan peralatan, serta kalkulator untuk membuat konsumen mahir dalam memutuskan mencari pinjaman.

 

7. Layanan Perjalanan secara Online

Saat ini, bagi orang yang senang bepergian akan lebih mudah mengaturnya karena mulai pemilihan tujuan/objek wisata, booking hotel dan alat transportasi dapat dipesan secara online.

 

8. Belajar secara Online (Elearning)

Dengan semakin majunya teknologi internet, banyak orang yang memanfaatkan internet sebagai sarana/media dan sumber belajar secara online. Menurut Ahmadi dan Hermawan (2013) Model bisnis e-commerce merupakan metode melakukan usaha yang dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

 

Lebih lanjut Ahmadi dan Hermawan (2013) juga menjelaskan jenis-jenis transaksi e-commerce diantaranya sebagai berikut.

1. Collaborative Commerce (C-Commerce)

Collaborative Commerce yaitu kerjasama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerjasama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang (supply chain).

 

2. Business to Business,

E-commerce tipe ini meliputi transaksi antar organisasi yang dilakukan elektronik market. karakteristiknya adalah:

a. Trading partners yang saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah sangat mengenal, maka pertukaran informasi tersebut dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.

b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang digunakan antara kedua system tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula.

c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu patner mereka lainnya untuk mengirimkan data.

d. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence  dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

 

3. Business to Consumer (B2C)

Business to Consumer yaitu penjual adalah suatu organisasi dan pembeli adalah individu. karakteristiknya adalah:

a. Terbuka untuk umum, dimana informasi di sebarkan secara umum pula.

b. Service yang dilakukan juga secara umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan oleh orang banyak. Sebagai contoh, karena system web sudah umum dikalangan masyarakat maka system yang digunakan adalah system web pula.

c. Service yang digunakan adalah berdasarkan permintaan. Konsumen berinisiatif sedangkan produsen harus siap memberikan respon terhadap inisiatif konsumen tersebut.

 

4. Consumer-to.Business (C2B)

Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.

 

5. Customer to Customer (C2C)

C2C yaitu konsumen menjual secara langsung ke konsumen lain atau mengiklankan jasa pribadi di internet. Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa kepada orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke pelanggan, yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.

 

Apa Resiko E-Commerce? Meskipun e-commerce merupakan system yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki  kualitas pelayanan kepada pelanggan, namun system Electronic Commerce ini beserta semua infrastruktur pendukungnya mudah sekali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Di samping itu, bisa juga terjadi kesalahan- kesalahan yang mungkin timbul melalui berbagai cara. kesalahan hebat bisa terjadi pada semua elemen yang berkaitan dengan sistem ini, baik dalam system perdagangan komersial, institusi financial, service provider, konsumen sendiri.

 

Dari segi bisnis, penyalahgunaan dan kegagalan system yang terjadi, terdiri atas:

1. Kehilangan financial secara langsung karena kecurangan. Seseorang atau seorang penipu yang berasal dari dalam atau dari luar sistem transfer sejumlah uang dapat menghancurkan/mengganti semua data finansial yang ada dengan teknologi yang dikuasainya.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Pada umumnya banyak organisasi maupun lembaga-lembaga yang menyimpan data rahasia yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka. Misalnya, kepemilikan teknologi atau informasi pemasaran maupun informasi yang berhubungan dengan kepentingan konsumen/client mereka. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi pemilik informasi

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Ketergantungan pada pelayanan elektronik dapat mengakibatkan gangguan selama periode waktu, pada saat terjadi gangguan teknis maupun non-teknis, seperti aliran listrik tiba-tiba padam, atau gangguan perangkat keras.

4. Penggunaan akses oleh  pihak yang tidak berhak. Pihak luar kadang bisa mendapatkan akses informasi yang sebenarnya bukan menjadi haknya, dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya, seorang hacker yang berhasil membobol sebuah system perbankan. Setelah itu, dengan seenaknya sendiri dia memindahkan sejumlah rekening orang lain kedalam rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Melalui teknologi internet bisa membuat gangguan (hack) terhadap jaringan internet suatu lembaga, sehingga dokumen lembaga tersebut menjadi “kacau”. Kekacauan dokumen ini bisa menghilangkan/mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang bersangkutan.

6. Kerugian-kerugian yang tidak terduga. Gangguan terhadap transaksi bisnis, yang disebabkan oleh gangguan dari luar yang dilakukan dengan sengaja, dan praktek bisnis yang tidak benar, dapat mengakibatkan kerugian finansial.

Hilangnya kredibilitas dan reputasi, dan kerugian finansial yang besar merupakan risiko yang sewaktu-waktu terjadi, Risiko ini harus dikelola (manajemen risiko) untuk menekan kerugian finansial (Purbo dan Wahyudi 2001).

 

Bagaimana Mekanisme Transaksi Pembayaran Online? Salah satu isu terbesar dalam implementasi e-commerce adalah mekanisme transaksi pembayaran via internet. Dalam bisnis konvensional sehari-hari, seseorang biasa melakukan pembayaran terhadap produk atau jasa yang dibelinya melalui berbagai cara. Cara yang paling umum adalah dengan membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash). Cara lain adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debet card). Cek pribadi (personal check), atau transfer antar rekening (Kostiur dalam Indrajit, 2002).

 

Pada dasarnya prinsip pembayaran di dalam E-commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja internet berfungsi sebagai POS yang dapat dengan mudah diakses melalui komputer atau perangkat lain yang mendukung. Langkah pertama yang biasa dilakukan konsumen adalah mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet dengan cara melakukan browsing terhadap situs-situs yang ada.

 

Langkah selanjutnya adalah konsumen berhadapan dengan halaman situs yang menanyakan berbagai informasi sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin dilakukan. Informasi yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah sebagai berikut.

1. Cara pembayaran yang ingin dilakukan.

2. Data atau informasi pribadi dari yang melakukan transaksi.

3. Bagi perusahaan yang memperbolehkan konsumennya untuk melakukan pembayaran beberapa kali (cicilan), biasanya akan ditanyakan pula termin pembayaran yang dikehendaki.

 

Terkait transaksi pembayaran melalui internet Indrajit (2002) menjelaskan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem E-commerce, yaitu:

a. Security

Data atau informasi  yang berhubungan dengan hal-hal sensitif yang harus dirahasiakan.

b. Confidentiality

Perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui terjadinya transaksi jual beli dan pembayaran, kecuali pihak-pihak yang memang secara hukum harus mengetahuinya misalnya bank.

c. Integrity

Sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa yang telah dibeli dan disetujui bersama.

d. Authentication

Proses pengecekan kebenaran dimana pembeli maupun penjual merupakan mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh masing-masing pihak.

e. Authorization

Mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan seorang konsumen untuk melakukan pembelian (adanya dana yang diperlukan untuk melakukan transaksi jual beli

f. Assurance

Kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan E-commerce yang ada benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet.

 

Sistem pembayaran melalui internet dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mengingat bahwa seluruh mekanisme tersebut dilakukan di sebuah dunia maya yang penuh dengan potensi kejahatan, maka adalah merupakan suatu keharusan bagi perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan audit terhadap kinerja sistem pembayaran perusahaan E-commerce-nya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Di pihak konsumen, adalah baik untuk tidak langsung percaya begitu saja terhadap perusahaan maupun “dunia maya” yang ada. Belajar berbelanja melalui internet dapat dilakukan dengan melibatkan uang dalam jumlah yang kecil dahulu. Jika benar-benar tidak diketemukakan masalah, barulah secara perlahan dapat dilakukan frekuensi dan volume jual beli dengan nilai yang lebih besar.

 

Demikian pembahasan tentang Pengertian e-commerce dan e-business, Manfaat, keuntungan dan kerugian e-commerce, Jenis-jenis transaksi e-commerce, Resiko e-commerce, dan Mekanisme transaksi pembayaran online, Semoga ada manfaatnya

No comments

Post a Comment

Buka Formulir Komentar

Info Kurikulum Merdeka dan PM

Info Kurikulum Merdeka dan PM
Info Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Mendalam

Search This Blog

Social Media

Facebook  Twitter  Instagram  Google News   Telegram  

Popular Posts

Free site counter
Free site counter