Apa itu TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi

Apa itu TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi


Guru tentu sudah memiliki pengetahuan (Knowledge/K) cara membelajarkan (Pedagogy/P) dan menguasai materi pembelajaran sesuai bidang (Content/C)) dikenal dengan istilah Pedagogy Content Knowledge (PCK). Istilah PCK pertama kali diperkenalkan oleh Shulman pada tahun 1986. Namun, PCK tidak sekedar irisan atau gabungan pengetahuan tentang pedagogi dan penguasaan materi namun diperkuat oleh pengalaman-pengalaman guru (tacit knowledge).

 

Penelitian menunjukkan persepsi calon guru terhadap TPACK sangat dipengaruhi oleh pengalaman mengikuti perkuliahan terkait pengetahuan tentang teknologi dan pengetahuan tentang pedagogi dan teknologi (Koh, et.al, 2013) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh besar terhadap proses pembelajaran sehingga abad 21 mendorong Guru untuk memiliki pengetahuan terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Istilah PCK berkembang menjadi TPCK dimana “T” adalah teknologi. Guna memudahkan penyebutannya TPCK dirubah menjadi TPACK dan berkembang melibatkan banyak domain pengetahuan di dalamnya.

 

Konsep TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan dikarenakan ada irisan atau sintesa baru, yaitu;

a). Pengetahuan materi (content knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang studi atau materi pembelajaran.

b). Pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK) yaitu pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran.

c). Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK) yaitu pengetahuan bagaiamana menggunakan teknologi digital.

d). Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK) yaitu gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran.

e). Pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran.

f). Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan mengenai proses dan strategi pembelajaran.

g). Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.

 

TPACK merupakan kerangka pengintegrasian teknologi ke dalam proses pembelajaran yang melibatkan paket-paket pengatahuan tentang teknologi, materi, dan proses atau strategi pembelajaran. Paket-paket pengetahuan bersinggungan menghasilkan irisan- irisan menjadi paket pengetahuan baru seperti diilustrasikan melalui gambar dibawah ini

TPACK kerangka integrasi teknologi dalam pembelajaran


PCK, TPK, dan TCK merupakan paket pengetahuan yang berlaku umum tidak merujuk kepada bidang studi atau materi pelajaran secara spesifik sehingga bersifat sebagai kerangka yang umum. TPCK sintesa pengetahuan guru sesuai konteks, sehingga guru bisa mengajarkan materi tertentu menggunakan teknologi pembelajaran untuk memudahkan proses belajar peserta didik. Ketiga paket pengetahuan yaitu PCK, TPK, dan TCK sebenarnya merupakan satu paket pengetahuan yang tidak terpisah disebut Total PACKage atau disebut TPACK yang diperkenalkan oleh Mishra & Koesler (2007), selain untuk memudahkan penyebutannya. Guru tentunya masih ingat bahwa TPACK ini masih merupakan kerangka umum sehingga Guru selaku guru harus menterjemahkannya ke dalam tataran praktis. Guru tidak perlu khawatir karena Yeh et.al (2014) mencoba memberikan gambaran penerapan secara praktis. Disamping itu pada modul 4 Guru akan diberikan contoh penerapannya secara nyata dalam pembelajaran. Adapun gambaran penerapan secara praktis TPACK menurut Yeh et.al (2014) melibatkan 8 domain pengetahuan seperti divisualkan melalui gambar di bawah ini


Kerangka Integrasi Teknologi TPACK secara Praktis


Berdasakan gambar 7 kemungkinan penerapan TPACK dapat mencakup 8 domain yang mencakup 5 area yaitu bidang studi, peserta didik, kurikulum, penilaian, dan praktek mengajar. Kedelapan domain untuk penerapan TPACK secara praktis adalah:

1)      Menggunakan TIK untuk menilai peserta didik. Contoh Guru menggunakan Microsoft excel untuk mengolah nilai, menggunakan kuis online untuk menilai partisipasi peserta didik, menggunakan grup chatting untuk memahami cara berkomunikasi melalui medsos dan sebagainya.

2)      Menggunakan TIK untuk memahami materi pembelajaran. Contohnya mengemas materi abstrak ke dalam animasi video, mensimulasikan prinsip kerja mesin menggunakan animasi, memberikan rujukan tautan untuk belajar lebih lanjut dan sebagainya.

3)      Mengintegrasikan TIK untuk memahami peserta didik. Contohnya meminta peserta didik memvisualisasikan idenya menggunakan corel draw, menggunakan whatsapp atau email untuk menampung keluhan peserta didik, menyediakan forum konsultasi secara online dan sebagainya

4)      Mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum termasuk kebijakan. Contohnya melibatkan guru dalam pengembangan sumber belajar digital, diskusi rutin pengembangan konten digital, memasukkan program peningkatan melek TIK bagi guru dan sebagainya

5)      Mengintegrasikan TIK untuk menyajikan data. Contohnya menggunakan TIK untuk menyajikan data akademik, data induk peserta didik, data mutasi peserta didik, membuat grafik dan sebagainya

6)      Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran. Contohnya mengembangkan pembelajaran berbasis web, mengelola forum diskusi online, melaksanakan teleconference, menggunakan video pembelajaran untuk memotivasi peserta didik dan sebagainya.

7)      Menerapkan TIK untuk pengelolaan pembelajaran. Contohnya menggunakan TIk untuk presensi online, memasukkan dan mengolah nilai peserta didik, menggunakan sistem informasi akademik dan sebagainya.

8)      Mengintegrasikan TIK dalam konteks mengajar. Contohnya menyediakan pilihan pembelajaran berbasis online, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kaya sumber digital, memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi dan sebagainya.

 

Berdasarkan contoh-contoh pengintegrasian TIK dengan kerangka TPACK sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan sekolah. Guru tentu memiliki pengetahuan formal, pengalaman, cara pandang, dan sistem kepercayaan mengenai teknologi. Guru tetap harus meletakkan karakteristik peserta didik sebagai pijakan dalam menentukan strategi pembelajaran. Karakteristik generasi z yang akkrab dengan teknologi dan dunia digital sebaiknya dipandang sebagai modalitas belajar sehingga guru bersikap bijak dalam mengintegrasikan TIK dalam kelas. Guru perlu memahami bahwa dengan memanfaatkan kerangka TPACK harus menjadi bagian upaya mentransformasi diri menuju sosok ideal guru abad 21.

 

Guru harus optimis mampu memperkaya lingkungan kelas menjadi lebih bermakna. Guru saat ini sudah mendapatkan gambaran umum dan praktis penggunaan TPACK. Saat ini Guru disampaikan tips yang dapat dilakukan untuk mulai mentransformasi kelas kita masing-masing dari hal-hal yang sederhana.

1) Lakukan refleksi diri terkait kompetensi diri selaku guru. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a) Sejauhmana kompetensi Guru pada aspek pedagogi untuk abad 21? B) Sejauhmana kompetensi Guru pada aspek teknologi untuk abad 21? C) Sejauhmana penguasaan materi Guru untuk pembelajaran abad 21?

2) Lakukan pengamatan kondisi peserta didik dan ketersediaan perangkat akses sumber digital sehingga perlu melibatkan dengan orangtua. Guru perlu memanfaatkan modalitas belajar generasi z untuk diarahkan kepada kegiatan belajar produktif sekaligus membangun budaya pemanfaatan perangkat digital yang baik. Perbanyak penyajian visual daripada verbal dan kemas materi ke dalam segmen-segmen kecil yang praktis, gunakan waktu-waktu senggang peserta didik yang rawan bermain game dengan tugas pembelajaran berbasis TIK yang menarik.

3) Pilih topik pembelajaran yang abstrak, sulit diamati langsung, bersifat kompleks, dan atau materi yang mengandung cara kerja sistemik untuk disajikan dengan dukungan perangkat TIK sehingga memberi nilai tambah. Misalnya materi sistem tata surya, sistem peredaran darah, proses kondensasi, rantai makanan dalam ekosistem, logika kerja hukum permintaan dan sebagainya.

4) Identifikasi konten pembelajaran yang apabila disajikan dalam bentuk lain lebih mudah datau dengan kata lain sulit jika disajikan secara konvensional. Contoh menjelaskan transformasi data, analisis multimodal, penyajian data simultan dan sebagainya

5) Identifikasi taktik mengajar yang tidak mungkin disajikan dengan cara lain misalnya ide-ide yang tidak ada di dunia nyata. Misalnya eksplorasi dunia maya masa depan, kota bawah laut, simulasi prinsip kerja, pemodelan, dan sebagainya. TIK dapat pula untuk mewadahi dan memvisualisasikan gagasan imajinatif peserta didik.

6) Gunakan komputer dan atau perangkat TIK dengan menempatkan peserta didik sebagai subyek aktif dan terbiasa bekerja secara berkelompok. Contoh kegiatan menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam mengeksplorasi sumber digital, mengamati, menilai, menemukan, dan memecahkan masalah.

Dalam menerapkan pembelajaran, Guru perlu menyusun rancangan pembelajaran yang lebih luwes mengingat peserta didik memiliki kebutuhan, minat, aspirasi dan kemampuan yang berbeda. Selain itu secara alamiah mereka adalah generasi z, generasi yang memerlukan cara belajar berbeda.

 

No comments

Post a Comment

Buka Formulir Komentar

Info Kurikulum Merdeka dan PM

Info Kurikulum Merdeka dan PM
Info Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Mendalam

Search This Blog

Social Media

Facebook  Twitter  Instagram  Google News   Telegram  

Popular Posts

Free site counter
Free site counter