LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PAI SEKOLAH DASAR (SD): MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QURAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SD

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PAI SEKOLAH DASAR (SD): MENINGKATKAN KEMAMPUAN  MEMBACA  DAN MENULIS AL-QURAN  SISWA  DENGAN  MENGGUNAKAN  METODE  DEMONSTRASI  DI KELAS V SD
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah
Qur’an menurut bahasa adalah “bacaan”. Adapun  definisi al-quran adalah kalam Allah SWT. yang merupakan  mu’jizat  yang diturunkan  (diwahyukan)  kepada Nabi Muhammad SAW. dan  membacanya  adalah  ibadah. Dengan definisi  ini, maka kalam Allah yang  diturunkan  kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad  Saw tidak dinamakan Al-quran.
Al-Qur’an adalah kitab suci  yang diturunkan  Allah kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai  salah satu  rahmat  yang tidak ada taranya  bagi  alam semesta. Di dalamnya  terkumpul  wahyu illahi   yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran  bagi siapa   yang  mempercayainya  serta  mengamalkannya. Bukan itu saja, tetapi juga  Al-quran  itu adalah  kitab suci  paling terakhir yang diturunkan  Allah,  yang isinya  mencakup  segala  pokok-pokok  syariat  yang  terdapat  dalam kitab-kitab   suci  yang diturunkan  sebelumnya.  Karena itu, setiap  orang  yang  mempercayai  Al-quran, akan  bertambah  cinta  kepadanya, cinta  untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya  serta pula  untuk mengamalkan dan mengajarkannya.
Setiap mukmin  yakin,  bahwa  membaca  Al-quran  termasuk  amal  yang sangat mulia  dan akan mendapatkan  pahala. Al-quran  adalah sebaik-baik bacaan  bagi orang mukmin, baik  di kala senang  maupun  dikala  susah  dikala  gembira  ataupun   dikala  sedih,  bahkan  membaca  al quran  menjadi obat  dan penawar  bagi orang  yang  gelisah jiwanya.
Setiap  mukmin  yang mempercayai  Al-quran, mempunyai  kewajiban  dan tanggung jawab  terhadap  kitab sucinya itu. Diantara tanggung jawab  itu ialah  mempelajarinya  dan mengajarkannya. Belajar  dan  mengajarkan  Al-quran  adalah kewajiban  suci dan mulia. Rasulullah  SAW. bersabda “Yang sebaik-baik kamu  ialah orang  yang mempelajari  Al-quran  dan mengajarkannya”.
Kini kita  hidup  di dunia  yang tanpa  batas (borderless), era globalisasi. Berbagai  informasi  baik itu  diperlukan   atau tidak, buruk atau baik  menghampiri  rumah-rumah   kita  setiap  saat  tanpa  dapat  dibendung.  Banjir  informasi  yang sebagian  besar  tidak  diperlukan  ini bagi  sebagian  kecil  orang merupakan  anugerah, namun  bagi sebagian besar  lainya  lebih  sering  berakibat buruk  walaupun  kadang  kurang  disadarinya.
Era informasi yang  oleh  Alvin Tofler  disebut  dengan istilah  gelombang  ketiga “third wave” ini melanda  seluruh dunia. “Barang  siapa  yang menguasai  informasi  maka dia  akan menguasai  dunia” bukanlah  isapan  jempol.
Sayangnya, yang menguasai  pusat-pusat  informasi  adalah  mereka  yang  bermodal  besar  namun minim  tanggung  jawab moral,  sehingga  program-program  yang disuguhkan  sebagian  besar  program  yang  tidak  mendidik  bahkan cenderung   merusak moral. Bagi mereka  tidak masalah apapun  program  yang disajikan  selama itu disukai  masyarakat dan mendatangkan  keuntungan  yang banyak. Akibat  selanjutnya  adalah terjadinya  dekadensi  moral  melanda  sebagian besar  masyarakat. Pergaulan  bebas,  gaya hidup  yang serba  bebas,  obat-obatan  terlarang, minum-minuman keras,  dan efek-efek  negatif lainnya.
Untuk mengantisipasi  dampak  negatif  media  informasi   yang merusak  perlu adanya  gerakan  kembali  kepada Al-quran  dalam rangka  menggali  nilai-nilai Al-quran  sebagai perisai  guna  membentengi  diri  dalam menghadapi  budaya-budaya   yang merusak moral.
Belajar Al-quran   hendaknya  dilakukan  dari semenjak  dini sekitar  5 atau 6  tahun,  sehingga   ketika  beranjak  remaja  anak  diharapkan   familiar  dengan bacaan-bacaan  Al-quran  bahkan  sudah mampu  menghafal  surat-surat  pendek.
Belajar  Al-quran  dapat dibagi   kepada beberapa  tingkatan,  yaitu  belajar  membacanya  sampai lancar dan baik, menuruti qaedah-qaedah yang berlaku  dan qiraat  dan  tajwid,  belajar  arti  dan maksudnya sampai  mengerti  akan maksud-maksud   yang  terkandung  di dalamnya  dan belajar  menghafalnya  di luar kepala.
Tidak  dapat  dipungkiri  masih  terlalu  banyak  anak-anak  yang belum bisa  membaca  dan menulis  Al-quran  dengan berbagai  alasan padahal Al- quran   merupakan rujukan  utama  bagi umat Islam. Bagaimana  bisa  menggali   nilai-nilai  Al-quran  dalam rangka  membentengi diri dalam menghadapi  budaya-budaya  yang merusak  moral jika   anak  tidak  dapat  membaca  dan menulis  Al-quran.
Berdasarkan  uraian  tersebut  di atas  penulis  tertarik  untuk melakukan  Penelitian  Tindakan  Kelas  dengan judul : “Meningkatkan kemampuan  membaca  dan menulis Al-quran  siswa  dengan  menggunakan  metode  demonstrasi  di Kelas V SD”.

1.2   Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka pokok-pokok masalah yang akan  dibahas dalam penelitian ini  adalah sebagai berikut :
1.     Kemampuan  siswa kelas V SD  dalam membaca  Al-Qur’an  kurang lancar
2.     Kemampuan  siswa kelas V SD dalam menulis  Al-Qur’an  masih kurang.
3.     Penggunaan metode pembelajaran masih terlalu sulit,  sehingga prestasi yang dicapai masih rendah.

1.3   Pembatasan dan Rumusan Masalah
1.3.1  Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas, maka penulis akan membatasinya pada : Penggunaan metode demonstasi dalam meningkatkan kemampuan membaca  dan menulis Al-Quran siswa kelas V  SD.

1.3.2  Rumusan Masalah
Masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diajukan untuk dicari jawabannya  melalui penelitian, Sudjana N. (1997:21). Menurut pendapat di atas masalah  yaitu masalah-masalah yang sengaja  diajukan  jawabannya  diperoleh  melalui  penelitian. Berdasarkan rumusan masalah  di atas, maka masalah  penelitian ini adalah :
a.      Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan aktifitas siswa membaca dan menulis Al quran di kelas V SD?
b.      Apakah metode demonstrasi dapat  meningkatkan  kemampuan membaca  dan menulis Al quran  siswa di SD?
c.      Apakah metode demonstrasi dapat  meningkatkan  prestasi  membaca  dan menulis Al quran  siswa di SD?



Post a Comment

Previous Post Next Post